Ciptakan Toleransi Perdamaian Lintas Iman: KUMPPARAN Majalengka Siap Pandu Member Baru!
Majalengka—Komunitas Pemuda Pelopor Toleransi (KUMPPARAN) di Majalengka telah berdiri sejak tahun 2021 dan terus menggerakkan berbagai kegiatan lintas iman dengan konsep "happy fun" yang menggaet anak muda untuk ikut berkontribusi dalam perdamaian. Dengan semangat keberagaman, komunitas ini merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada Senin, 28 Oktober 2024, di KNPI Majalengka.
“KUMPPARAN Majalengka sudah berdiri sejak 2021, tapi kami baru ikrar resmi Agustus kemarin, bersamaan dengan perayaan kegiatan 17 Agustus-an,” ujar Dewi, Koordinator Acara Sumpah Pemuda KUMPPARAN.
Dewi menjelaskan bahwa kegiatan ini awalnya dimulai di Sumedang dengan membentuk kelompok-kelompok kecil yang bertugas menyelenggarakan acara, yang kemudian diberi nama "Rencana Tindak Lanjut" (RTL). Hingga saat ini, RTL telah berjalan untuk tiga acara besar, yaitu perayaan 17 Agustus, Hari Perdamaian Internasional, dan Sumpah Pemuda. Dalam waktu dekat, KUMPPARAN Majalengka akan mengembangkan panduan bagi anggota baru yang ingin bergabung dan berperan aktif.
Uniknya, KUMPPARAN membuka ruang bagi anggota dari dua agama besar, yakni Islam dan Kristen, untuk saling berdiskusi dan belajar. Setiap pertemuan komunitas sering kali dilaksanakan di Gereja GKP Cideres, Desa Genteng, Kecamatan Dawuan—sebuah langkah simbolis dalam mempromosikan keberagaman.
“Peserta kami hari ini sekitar 30 orang, terdiri dari komunitas NU, PUI, Kita Mengabdi, Darul Ulum Majalengka, JAI, dan rekan-rekan di KUMPPARAN,” lanjut Dewi.
KUMPPARAN memang berkembang dari gabungan berbagai komunitas lain, seperti JAI dan Kita Mengabdi, dengan anggota aktif mencapai sekitar 50 orang. Misinya jelas: merajut perdamaian melalui toleransi, sebuah upaya yang Dewi sebut sangat dibutuhkan mengingat angka intoleransi masih terbilang tinggi.
Dewi juga menambahkan bahwa konsep ke depan akan berfokus pada kegiatan-kegiatan di Sumedang dengan pendekatan yang santai dan menyenangkan. Dalam semangat Bhineka Tunggal Ika, KUMPPARAN berharap semakin banyak anak muda yang mengedepankan persatuan dalam perbedaan.
“Harapan kami, rasa toleransi bisa terus tumbuh, menghilangkan perbedaan. Kita itu NKRI, berbeda-beda tetap satu. Justru, semakin beragam, semakin kuat kita seharusnya,” pungkas Dewi.
KUMPPARAN Majalengka bukan sekadar komunitas, melainkan tempat di mana anak-anak muda belajar bahwa perdamaian dan toleransi adalah jalan hidup. Mereka percaya bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan melalui kegiatan yang penuh keceriaan, mereka ingin menjadikan Majalengka sebagai contoh bagi kota lain dalam menciptakan ikatan yang kuat antargenerasi.
sumber : pikiran rakyat jabar