Debat Perdana Pilkada Majalengka 2024: Sepakat Soal BLK, Dua Paslon Bersaing dalam Visi Solusi Tenaga Kerja
Debat perdana Pilkada Majalengka 2024, yang berlangsung di Islamic Center, mempertemukan dua pasangan calon (Paslon) yang berambisi membawa perubahan bagi masyarakat. Uniknya, baik Paslon nomor urut satu, Eman Suherman - Dena M Ramdhan, maupun Paslon nomor urut dua, Karna Sobahi - Koko Suyoko, sepakat bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) adalah kunci solusi untuk memperluas lapangan kerja bagi warga Majalengka.
Eman - Dena: Janji Perbanyak BLK untuk Atasi Pungli dan Tingkatkan Keterampilan
Dena M Ramdhan, calon wakil bupati nomor satu, dengan penuh keyakinan mengawali jawabannya dengan menekankan visi Paslon mereka yang berkomitmen membangun BLK demi menciptakan generasi muda yang kompeten dan bebas dari praktik pungutan liar (pungli).
"Pasangan Eman - Dena akan menyiapkan BLK untuk masyarakat, sehingga generasi muda bisa bekerja dan tidak ada pungli dalam perekrutan tenaga kerjanya," tegas Dena M Ramdhan.
Bagi Dena, keberadaan BLK bukan hanya sekadar pusat pelatihan, melainkan jembatan antara generasi muda Majalengka dan dunia kerja yang lebih baik. Ia menegaskan, jika terpilih, mereka akan memperbanyak fasilitas pelatihan untuk memperluas akses pekerjaan bagi semua kalangan, terutama kaum muda.
Karna - Koko: Fokus pada BLK yang Sesuai Kebutuhan Industri
Tak mau kalah, Cawabup nomor dua, Koko Suyoko, memberikan tanggapan yang memperkuat urgensi pelatihan sesuai kebutuhan industri. Menurutnya, masalah utama tenaga kerja di Majalengka bukan sekadar keterampilan, tetapi memastikan keterampilan tersebut relevan dengan permintaan industri.
"Nantinya, lulusan SMP - SMA bisa mengikuti pelatihan keterampilan di BLK, kemudian disalurkan ke perusahaan yang sesuai bidangnya," ujar Koko Suyoko.
Dengan menonjolkan fokus pada sinergi antara BLK dan perusahaan lokal, Koko menyiratkan bahwa program mereka akan membawa peluang baru bagi lulusan sekolah menengah, sehingga tidak lagi bergantung pada kota besar untuk mencari pekerjaan.
Komitmen Bersama, Eksekusi Berbeda
Menariknya, ketika moderator memberikan kesempatan kepada kedua paslon untuk saling merespons, Dena justru menyambut baik dukungan dari Koko atas inisiatif BLK. Meski sepakat pada ide dasar, keduanya tampak memiliki pendekatan berbeda dalam eksekusi.
Dena, yang memiliki latar belakang kuat di bidang pendidikan dan pengembangan masyarakat, menyebutkan bahwa Eman - Dena akan menggandeng lembaga kursus masyarakat dan perusahaan untuk memastikan pelatihan yang relevan dan langsung tersalurkan. Di sisi lain, Koko mengedepankan pendekatan teknis yang lebih praktis, dengan menyiapkan BLK yang spesifik untuk industri tertentu.
Akankah Janji Soal BLK Terlaksana?
Dengan dua paslon yang sama-sama sepakat pada pentingnya BLK, masyarakat Majalengka kini memiliki harapan akan solusi nyata dalam hal ketenagakerjaan. Namun, siapa yang bisa memastikan program ini benar-benar terealisasi?