Hadirnya Proyek Strategis Nasional di Majalengka: Ini Janji Kedua Paslon Jika Terpilih
Pada debat pertama Pilkada Majalengka yang digelar oleh KPU Majalengka, Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi isu panas yang dibahas kedua pasangan calon bupati (paslon). Terutama, hadirnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati menjadikan Majalengka sorotan baru sebagai pusat pengembangan ekonomi dan infrastruktur strategis. Kedua paslon menyatakan pandangannya terkait PSN ini dan memberikan janji yang menarik untuk kemajuan kabupaten ini.
Paslon Nomor Urut Satu: Eman Suherman dan Dena Muhammad Ramdhan
Eman Suherman, yang berpasangan dengan Dena Muhammad Ramdhan, mengusung visi optimis bahwa PSN, termasuk BIJB, akan menjadi tonggak penting dalam membawa dampak positif untuk masyarakat Majalengka. Eman menyatakan bahwa saat ini manfaat dari PSN mungkin belum terasa signifikan bagi rakyat. Namun, ia menyoroti pentingnya upaya proaktif untuk memastikan bahwa dampak positif dari proyek tersebut bisa segera dirasakan.
"Bicara soal PSN ini, kita semua tahu masih ada tantangan besar di Kertajati. Meski demikian, kami tidak akan hanya duduk diam. Kami optimis proyek ini akan bangkit. Jika terpilih, kami siap mempersiapkan tata ruang yang mendukung keberlangsungan pembangunan di Majalengka, khususnya Kertajati," ujar Eman penuh keyakinan.
Dalam rangka menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan ekonomi masyarakat, Eman menyampaikan akan memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak untuk membangun kawasan industri yang mampu menopang keberhasilan BIJB dan kawasan Aerocity. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) sudah mulai disusun, dan Eman optimis ini akan memberikan dampak signifikan untuk perkembangan Majalengka.
Paslon Nomor Urut Dua: Karna Sobahi dan Koko
Mantan Bupati Majalengka, Karna Sobahi, yang kali ini menggandeng Koko, juga menyatakan komitmennya untuk mengoptimalkan potensi PSN di Majalengka. Karna tegas menekankan bahwa walaupun BIJB merupakan proyek di bawah kewenangan pemerintah pusat, ia tidak ingin masyarakat Majalengka hanya menjadi penonton di wilayahnya sendiri.
"BIJB bukan kewenangan penuh Pemkab Majalengka, tapi kita tidak ingin jadi penonton di rumah sendiri. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah konkret agar BIJB benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Karna.
Paslon Karna-Koko berjanji untuk mengembangkan Majalengka tidak sekadar sebagai perantara, melainkan sebagai tujuan utama. Menurut Karna, Majalengka memiliki potensi wisata yang luar biasa yang bisa dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat. Paslon ini percaya bahwa pengembangan wisata lokal dan kekayaan alam Majalengka adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan berkelanjutan.
Janji untuk Majalengka yang Inklusif
Kedua paslon menyampaikan pandangan yang menunjukkan ambisi besar untuk menjadikan PSN sebagai penggerak ekonomi lokal, dengan BIJB sebagai pusat daya tarik dan lumbung ekonomi baru bagi Majalengka. Eman berfokus pada pembangunan tata ruang dan koordinasi dengan pemerintah pusat, sementara Karna lebih menyoroti peran wisata dan kekayaan alam sebagai potensi lokal yang perlu dioptimalkan.
Seiring dengan jalannya Pilkada, masyarakat Majalengka kini memiliki dua pandangan strategis yang ditawarkan kedua paslon. Kedua pasangan ini memiliki rencana yang konkret untuk memastikan bahwa kehadiran BIJB dan proyek strategis lainnya di Majalengka akan menciptakan peluang nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan mengukuhkan Majalengka sebagai pemain penting dalam perekonomian Jawa Barat.
sumber : rmoljabar