Pemkab Majalengka Bantu Petani Peroleh Benih Kopi Gratis, Siapkan Lompatan Baru untuk Komoditas Unggulan
Majalengka (BERITAJA) – Kabupaten Majalengka tampaknya sedang menyiapkan "lompatan" besar dalam sektor pertanian. Bukan sekadar kabar biasa, namun pemerintah daerahnya telah meluncurkan program besar-besaran berupa distribusi benih kopi gratis bagi petani. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan produksi, melainkan juga mempertegas kopi sebagai salah satu komoditas unggulan Majalengka.
Iman Syah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka, Sabtu (tanggal), menegaskan bahwa bantuan ini merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya mendorong pengembangan pertanian kopi yang dinilai punya potensi besar. "Bantuan ini adalah program prioritas kami. Kami yakin bahwa kopi memiliki peluang besar menjadi produk unggulan Majalengka," katanya.
Potensi Kopi Majalengka: Arabika dan Robusta Jadi Fokus
Program ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2023 dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam program ini, para petani bisa mendapatkan benih kopi gratis, baik untuk jenis arabika maupun robusta, yang sudah disesuaikan dengan lahan perkebunan masing-masing. Fokus utama pengedaran bibit kopi saat ini berada di Kecamatan Lemahsugih, wilayah yang dinilai sangat potensial untuk budidaya kopi.
"Sejak tahun 2023, kami sudah mendistribusikan benih kopi ke wilayah-wilayah dengan potensi besar, terutama di Kecamatan Lemahsugih," lanjut Iman. Tidak hanya itu, Pemkab Majalengka juga memberikan bantuan berupa peralatan pengolahan kopi kepada kelompok tani. Hal ini dimaksudkan agar para petani dapat mengolah hasil panen mereka secara mandiri dan meningkatkan nilai jual kopi lokal.
Meningkatkan Produktivitas dengan Dukungan Alat dan Pelatihan
Bukan cuma soal benih, tetapi Pemkab juga memperkuat dukungan dengan menyediakan peralatan industri rumahan untuk membantu petani mengolah biji kopi. Dengan begitu, diharapkan para petani bisa memiliki keterampilan tambahan dalam memproses kopi, mulai dari pasca panen hingga pengemasan, sehingga mereka bisa mengontrol kualitas produk akhir yang lebih kompetitif di pasar.
"Kami ingin petani tidak hanya menanam, tetapi juga bisa mengolah kopinya sendiri. Ini langkah agar kopi Majalengka punya nilai tambah di pasar," tambah Iman.
Dengan bantuan ini, produksi kopi di Kabupaten Majalengka diperkirakan bisa mencapai 60 hingga 70 ton per tahun, terutama dari varietas kopi unggulan yang tumbuh subur di wilayah-wilayah potensial.
Target Pengembangan Wilayah: Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, dan Argapura
Kecamatan Lemahsugih tentu bukan satu-satunya daerah dengan potensi kopi yang luar biasa. Iman menambahkan bahwa daerah seperti Bantarujeg, Malausma, dan Argapura juga memiliki kondisi geografis yang sangat cocok untuk budidaya kopi berkualitas tinggi. Curah hujan yang ideal, tanah subur, serta ketinggian tempat yang mendukung membuat wilayah-wilayah ini diproyeksikan menjadi lumbung kopi Majalengka.
"Dengan kondisi alam yang mendukung, kami optimis produksi kopi Majalengka akan terus meningkat," katanya optimis.
Membangun Masa Depan Kopi Majalengka
Program bantuan benih kopi gratis ini adalah bagian dari strategi Pemkab Majalengka untuk memastikan bahwa petani lokal memiliki akses ke bahan baku berkualitas dan teknologi modern. Dengan visi jangka panjang untuk menjadikan kopi Majalengka sebagai salah satu pemain utama di kancah perdagangan kopi nasional, dukungan pemerintah terus berlanjut tidak hanya dalam bentuk bibit, tetapi juga pendampingan teknis dan pelatihan bagi petani.
Apakah ini langkah yang cukup untuk membuat kopi Majalengka bersinar di pasar? Waktu yang akan menjawabnya, tapi yang jelas, Pemkab Majalengka sedang bekerja keras untuk menjadikan komoditas ini sebagai bintang baru dalam ekonomi daerah.
sumber : beritaja.com