TSYiTpzpGfdlGUzlGfO5TUr8GA==

Slider

Sebanyak 5.035 Hektare Sawah di Majalengka Masuk Program Asuransi, Perlindungan Petani dari Gagal Panen



 Sebanyak 5.035 Hektare Sawah di Majalengka Masuk Program Asuransi, Perlindungan Petani dari Gagal Panen

Di tengah ketidakpastian cuaca yang sering mengancam sektor pertanian, Kabupaten Majalengka punya kabar baik untuk para petaninya. Sebanyak 5.035 hektare sawah telah resmi didaftarkan dalam Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), yang bertujuan melindungi petani dari kerugian akibat gagal panen selama musim tanam 2024. Langkah ini diambil untuk memastikan petani bisa tetap bertahan meski cuaca ekstrem menggagalkan panen mereka.

6.825 Petani Dilindungi

Menurut Encu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Majalengka, program ini menyasar 6.825 petani dari berbagai kecamatan di kabupaten tersebut. Program AUTP ini didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat dan hanya diperuntukkan bagi petani yang memiliki lahan maksimal dua hektare. Artinya, petani dengan lahan lebih luas harus mencari solusi lain, tetapi bagi mayoritas, asuransi ini bisa menjadi penyelamat di saat cuaca tak bisa diprediksi.

"Dari ribuan hektare sawah yang terdaftar, kami berharap para petani bisa lebih tenang menghadapi musim tanam mendatang," ujar Encu, Jumat (18/10/2024).

Klaim Asuransi Mulai Diajukan

Beberapa petani yang sudah terdaftar dalam AUTP kini tengah mengajukan klaim karena sawah mereka terdampak kekeringan parah. Jumlah klaim ini berbeda-beda, tergantung tingkat kerusakan yang dialami. Dengan adanya klaim ini, petani diharapkan bisa menutupi sebagian kerugian mereka dan mempersiapkan diri untuk musim tanam berikutnya.

Namun, masih ada petani yang mengikuti program AUTP secara mandiri atau swadaya, yang sampai saat ini belum ada yang mengajukan klaim. Ini menunjukkan pentingnya informasi dan edukasi yang lebih dalam terkait manfaat dari asuransi pertanian ini.

Tak Hanya Asuransi, Benih Gratis Juga Disiapkan

Tak hanya asuransi yang dihadirkan, DKP3 Kabupaten Majalengka juga mempersiapkan bantuan benih padi secara cuma-cuma bagi petani yang lahannya terkena dampak kekeringan. "Kami sedang mengusulkan bantuan benih padi ini agar para petani bisa mengolah lahan mereka kembali saat musim tanam berikutnya tiba," tambah Encu.

Musim kemarau tahun ini memang cukup mengguncang dunia pertanian di Majalengka. Setidaknya, 1.098 hektare sawah dilaporkan terdampak kekeringan, dengan rincian 620 hektare mengalami kekeringan ringan, 215 hektare kekeringan sedang, 227 hektare kekeringan berat, dan 36 hektare puso atau gagal panen total. Namun, jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 1.196 hektare.

Mengamankan Masa Depan Pertanian Majalengka

Program AUTP ini adalah salah satu bukti konkret bahwa Majalengka serius melindungi para petani dari risiko gagal panen, terutama saat perubahan iklim semakin terasa dampaknya. Dengan adanya asuransi dan dukungan benih gratis, petani di Majalengka diharapkan bisa lebih siap menghadapi tantangan alam, sehingga sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

Bagi para petani, ini bukan hanya soal bertahan dari satu musim ke musim lainnya, tetapi juga soal merancang masa depan pertanian yang lebih tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.

sumber : rejabar

Special Ads
Special Ads
Special Ads
© Copyright - KotaMajalengka.com
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.