KPU Majalengka Siap Cegah Kesalahan Teknis, Janji Koordinasi Ketat di Debat Kedua Pilkada 2024
Majalengka — Setelah insiden teknis yang memicu kontroversi dalam debat perdana Pilkada Majalengka 2024, KPU Kabupaten Majalengka menjanjikan peningkatan koordinasi dan ketelitian dalam penyelenggaraan debat kedua. Menurut Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Majalengka, Deden Syaripudin, langkah ini diambil untuk mencegah kesalahan yang bisa mengganggu netralitas acara dan kenyamanan peserta debat.
Pada debat perdana yang digelar pada Kamis, 31 Oktober 2024, KPU Majalengka menghadapi kritik karena menampilkan salah satu pasangan calon dalam klip video pengiring lagu Indonesia Raya. Hal ini menimbulkan persepsi keberpihakan dari pihak KPU, yang dianggap seharusnya netral. Menanggapi kritik ini, Deden menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan Event Organizer (EO) dan tim penyiaran demi menjamin kelancaran dan ketepatan konten di debat kedua.
“Kami telah mengevaluasi kejadian di debat perdana dan berkomitmen memperketat koordinasi dengan EO, sehingga kesalahan teknis seperti itu tidak terulang. Kami ingin memastikan debat kedua berjalan lancar tanpa hambatan teknis,” ujar Deden di Hotel Fieris, Kecamatan Kertajati, Kamis (7/11/2024).
Selektif dalam Konten Multimedia
Selain peningkatan koordinasi, KPU Kabupaten Majalengka juga akan lebih selektif dalam memilih konten multimedia yang ditampilkan selama debat, termasuk video pengiring lagu kebangsaan. Menurut Deden, setiap konten yang akan ditayangkan dalam debat kedua akan diperiksa dengan seksama agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau persepsi keberpihakan terhadap salah satu pasangan calon.
“Kami akan menerapkan SOP khusus bagi teman-teman di sekretariat KPU dan EO, sehingga setiap tayangan, termasuk videoklip, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” tambah Deden.
Permintaan Maaf dan Klarifikasi
KPU Majalengka menyadari dampak insiden pada debat perdana dan telah meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. Untuk menjaga transparansi, pihak KPU juga berencana menyampaikan klarifikasi kepada kedua pasangan calon dan Bawaslu Majalengka. Deden memastikan bahwa pemutaran klip yang menampilkan salah satu calon adalah ketidaksengajaan akibat kesalahan pengelolaan file yang diberikan kepada pihak EO.
“Kesalahan ini murni ketidaksengajaan, dan kami memastikan tidak ada niat keberpihakan dalam proses tersebut. Kami juga sudah menyusun langkah-langkah untuk menghindari kesalahan serupa di acara berikutnya,” tutup Deden.
Dengan langkah-langkah ini, KPU Kabupaten Majalengka berharap debat kedua Pilkada 2024 akan berlangsung lebih lancar, netral, dan berfokus pada visi dan misi para calon tanpa gangguan teknis yang bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
sumber : tribunjabar.id