Majalengka – Jalan Rusak di Leuwikidang-Cikasarung, Warga Mulai Hilang Sabar
Kondisi Jalan Cikasarung-Leuwikidang yang semakin rusak parah membuat warga Desa Leuwikidang, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, merasa kecewa. Setiap hari, mereka harus melewati jalan berlubang, penuh genangan, dan kerap membahayakan keselamatan. Warga bertanya-tanya: kapan pemerintah akan turun tangan?
Kardi, warga setempat berusia 45 tahun, mengungkapkan kekecewaannya. "Kita hanya bisa menunggu, tapi kapan perbaikan ini benar-benar terjadi? Kondisi jalan ini bukan hanya menghambat aktivitas, tapi juga berisiko besar untuk keselamatan kita sehari-hari,” ujarnya. Warga khawatir, jalan rusak ini bisa memperlambat perekonomian desa yang bergantung pada akses jalan yang baik untuk mobilitas.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Majalengka, Dr. H. Agus Tamim, S.T, M.Si, melalui Kepala Bidang Jalan, Mamat Surahmat, menyatakan bahwa sebenarnya perbaikan jalan tersebut sudah masuk dalam Program Inpres Jalan Daerah (PIJD) dari Pemerintah Pusat, dan rencana pengerjaan semula dijadwalkan pada Agustus 2024. Namun, proses administrasi dan penganggaran menghambat jadwal perbaikan.
“Keterlambatan ini sudah menjadi perhatian serius Pj. Bupati Majalengka, H. Dedi Supandi. Bahkan, beliau sudah mengirimkan surat kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat perbaikan jalan ini,” jelas Mamat, Senin, 4 November 2024.
Namun, melihat waktu yang sudah di penghujung tahun, besar kemungkinan proyek ini baru akan terealisasi pada 2025. “Kami berharap dukungan dari semua pihak agar perbaikan ini segera terwujud untuk memenuhi harapan masyarakat,” tambahnya.
Selain perbaikan jalan, Mamat juga menyoroti pentingnya penanganan drainase yang kerap menjadi biang kerok kerusakan jalan. Tanpa saluran drainase yang baik, air mudah menggenang dan memperparah kerusakan jalan. “Perbaikan harus dibarengi dengan peningkatan kualitas drainase di sepanjang ruas jalan Cikasarung-Leuwikidang. Ini kunci agar jalan bisa bertahan lama,” tegasnya.
Mamat juga mengingatkan bahwa kawasan tersebut memiliki kondisi tanah yang labil dan sering dilalui kendaraan berat, sehingga membutuhkan perbaikan yang lebih menyeluruh. “Dengan pendekatan komprehensif, kami berharap jalan ini dapat mendukung aktivitas warga dan memperkuat arus ekonomi di wilayah ini untuk jangka panjang,” tutupnya.
Bagi warga Leuwikidang, harapan kini menggantung pada komitmen pemerintah untuk segera turun tangan. Satu pertanyaan yang terus menggantung: kapan jalan mulus menjadi kenyataan?